Di tengah meningkatnya kebutuhan energi domestik dan dorongan menuju transisi energi bersih, pemerintah membuat program jaringan gas atau biasa disebut dengan jargas. Program ini dibuat sebagai solusi atas beberapa masalah energi di negara kita. Saat ini, banyak masyarakat bergantung pada Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau elpiji, yang sebagian besar harus diimpor dari luar negeri dan harganya disubsidi oleh negara.

Ketergantungan pada elpiji impor membuat pengeluaran negara untuk subsidi terus membengkak. Oleh karena itu, pemerintah mendorong penggunaan jargas yang sumber gasnya berasal dari dalam negeri. Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor, menghemat anggaran negara, dan menyediakan sumber energi yang lebih bersih dan praktis untuk masyarakat. Singkatnya, jargas bukan sekadar pilihan baru untuk memasak, tetapi juga merupakan langkah strategis pemerintah untuk membuat pasokan energi kita lebih mandiri dan stabil.

Jaringan Gas Bumi
Foto Jaringan Gas Bumi | sumber : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Apa itu Jaringan Gas Bumi?

Berdasarkan informasi dari website Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Jaringan transmisi dan/gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil beserta infrastuktur pendukung yang selanjutnya disebut JARGAS adalah jaringan pipa yang dibangun dan dioperasikan untuk penyediaan dan pendistribusian gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga dan pelanggan kecil.

Secara teknis, jargas adalah sistem distribusi gas bumi yang dialirkan secara langsung ke pengguna akhir, seperti rumah tangga dan pelanggan kecil, melalui jaringan pipa bawah tanah.

Gas bumi yang didistribusikan ini, yang juga dikenal sebagai gas alam, memiliki komponen utama metana (CH4​). Prosesnya dimulai dari ekstraksi gas dari sumber-sumber domestik, yang kemudian diolah dan dialirkan melalui pipa transmisi dan distribusi yang dikelola oleh badan usaha seperti PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, hingga akhirnya sampai ke meteran gas di rumah pelanggan.

Dari sisi teknis, infrastruktur jargas modern menggunakan pipa Medium-Density Polyethylene (MDPE), khususnya jenis MDPE-80 SDR, yang dipilih karena efektivitas biaya, ketahanan terhadap korosi, dan kemudahan instalasi di bawah tanah. Gas yang dialirkan ke rumah tangga memiliki tekanan yang sangat rendah, sehingga lebih aman. Untuk aspek keselamatan tambahan, gas yang secara alami tidak berbau ini diberi zat pembau (odoran) seperti thiol agar kebocoran sekecil apa pun dapat segera terdeteksi.

Manfaat Jaringan Gas Bumi

Di banding dengan LPG, jaringan gas mempunyai mafaat sebagai berikut :

  1. Efisiensi biaya energi rumah tangga
    Harga gas bumi yang dialirkan melalui jaringan pipa jauh lebih murah dibanding LPG nonsubsidi. Hal ini memberikan penghematan nyata bagi keluarga, terutama dalam jangka panjang.

  2. Ketersediaan pasokan yang stabil
    Jargas beroperasi secara kontinyu. Selama sistem distribusi berjalan lancar, gas tersedia 24 jam tanpa perlu mengangkut, membeli, atau menyimpan tabung cadangan.

  3. Praktis dan tidak merepotkan
    Dengan jargas, aktivitas memasak menjadi lebih nyaman. Tidak ada lagi kerepotan membawa tabung berat atau kekhawatiran kehabisan gas secara tiba-tiba.

  4. Lebih ramah lingkungan
    Gas bumi memiliki tingkat emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar minyak atau LPG, sehingga berkontribusi terhadap pengurangan emisi rumah kaca.

Jenis Pemakai Jaringan Gas 

Program pemanfaatan jaringan gas bumi (jargas) untuk kebutuhan sehari-hari semakin luas diterapkan di berbagai wilayah Indonesia. Selain dinilai lebih efisien dan ekonomis, jargas juga mendukung transisi energi bersih yang tengah digalakkan oleh pemerintah.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia,

dalam pelaksanaannya pengguna jargas dibagi ke dalam beberapa kategori sesuai dengan jenis penggunaan dan volume konsumsi gas setiap bulannya.

Klasifikasi ini penting untuk memastikan penyaluran gas dilakukan secara tepat guna dan adil, serta untuk menentukan tarif, kapasitas, dan pengelolaan teknis lainnya.

1. Rumah Tangga (RT)

Kategori pertama adalah pengguna rumah tangga, yaitu individu atau keluarga yang menggunakan gas bumi untuk keperluan domestik pribadi. Penggunaan ini bersifat non-komersial—artinya, gas tidak diperjualbelikan kembali dan hanya dipakai untuk aktivitas rumah tangga seperti memasak atau memanaskan air.

Pemerintah menetapkan batas maksimal konsumsi gas untuk rumah tangga sebesar 50 meter kubik (m³) per bulan. Batasan ini diberlakukan untuk menjaga efisiensi pemakaian serta memastikan distribusi gas bumi dapat menjangkau lebih banyak masyarakat secara merata.

Penggunaan jargas di sektor rumah tangga dinilai sangat bermanfaat karena membantu menekan pengeluaran bulanan, mengurangi ketergantungan pada LPG bersubsidi, dan memberikan kenyamanan lebih dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pelanggan Kecil (PK)

Kelompok kedua dikenal dengan sebutan Pelanggan Kecil (PK), yaitu pengguna jaringan gas bumi di luar rumah tangga. Konsumsi gas untuk kategori ini ditetapkan dapat mencapai hingga 1.000 meter kubik (m³) per bulan, dengan kebutuhan yang umumnya lebih besar karena mendukung aktivitas pelayanan atau usaha.

Pelanggan Kecil terbagi ke dalam dua subkategori utama, yaitu:

a. Pelanggan Kecil 1

Golongan ini mencakup fasilitas umum non-komersial seperti:

  • Rumah sakit pemerintah

  • Puskesmas

  • Panti asuhan dan panti sosial

  • Tempat ibadah

  • Lembaga pendidikan negeri

  • Lembaga keagamaan

  • Kantor pemerintahan

  • Usaha mikro dan lembaga sosial sejenis

Tujuan utama dari penyaluran gas ke pelanggan ini adalah mendukung pelayanan publik dan kegiatan sosial yang tidak bertujuan mencari keuntungan secara langsung.

b. Pelanggan Kecil 2

Subkategori ini mencakup pengguna komersial skala kecil hingga menengah, seperti:

  • Hotel dan penginapan

  • Restoran dan rumah makan

  • Rumah sakit swasta

  • Perkantoran swasta

  • Lembaga pendidikan swasta

  • Ruko, pertokoan, swalayan, dan pasar

  • Kegiatan usaha komersial lainnya

Penggunaan gas bumi bagi Pelanggan Kecil 2 membantu menekan biaya operasional, memberikan pasokan energi yang stabil, dan mendukung keberlanjutan usaha secara lebih ramah lingkungan.

Keunggulan Jaringan Gas Bumi (Jargas)

Pemanfaatan jaringan gas bumi (jargas) sebagai sumber energi untuk rumah tangga dan usaha kecil menengah semakin banyak diminati. Tidak hanya karena kemudahannya, jargas juga menawarkan berbagai keunggulan yang menjadikannya solusi energi masa depan yang layak dipertimbangkan. Berikut ini adalah sejumlah keunggulan utama dari penggunaan jargas:

1. Lebih Aman

Salah satu keunggulan utama jargas adalah aspek keamanannya. Sistem distribusi gas bumi melalui jaringan pipa dirancang dengan standar keselamatan tinggi. Tidak seperti tabung LPG yang menyimpan gas dalam tekanan tinggi dan berisiko meledak jika bocor, tekanan gas bumi dalam jargas lebih rendah dan lebih stabil. Selain itu, jargas dilengkapi dengan sistem deteksi kebocoran dan pemutusan otomatis jika terjadi gangguan. Hal ini menjadikan jargas sebagai pilihan yang lebih aman untuk digunakan sehari-hari, terutama di lingkungan padat penduduk.

2. Lebih Rendah Emisi

Jargas menggunakan gas bumi yang merupakan bahan bakar fosil paling bersih dibandingkan batu bara atau minyak. Penggunaan gas bumi menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah, sehingga lebih ramah lingkungan. Dengan beralih ke jargas, pengguna turut berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim. Energi bersih bukan lagi sekadar tren, tetapi kebutuhan mendesak bagi masa depan bumi.

3. Mengalir 24 Jam Sehari

Berbeda dengan penggunaan LPG yang terbatas pada ketersediaan tabung dan harus diganti secara berkala, jargas tersedia sepanjang waktu. Sistem distribusi gas melalui pipa memungkinkan aliran gas yang terus-menerus 24/7, sehingga pengguna tidak perlu khawatir kehabisan atau kehabisan stok mendadak. Hal ini memberikan kenyamanan ekstra, terutama saat memasak atau menjalankan usaha yang membutuhkan pasokan gas stabil.

4. Praktis dan Nyaman

Dengan jargas, Anda tidak perlu lagi mengangkat, menyimpan, atau mengganti tabung gas yang berat. Semua peralatan terhubung langsung ke jaringan gas, dan pengguna hanya perlu membuka keran untuk menggunakan gas. Sistem ini jauh lebih praktis dan mengurangi beban logistik bagi rumah tangga maupun pelaku usaha. Kenyamanan ini membuat jargas sangat ideal untuk kehidupan modern yang mengutamakan efisiensi dan kemudahan.

5. Mendukung Ketahanan Energi Nasional

Pemanfaatan gas bumi domestik melalui jargas juga memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan energi nasional. Dengan memanfaatkan sumber energi dalam negeri secara langsung, ketergantungan terhadap impor LPG dapat dikurangi. Hal ini tidak hanya memperkuat kemandirian energi nasional, tetapi juga membantu menjaga stabilitas pasokan dan harga energi di dalam negeri.

6. Harga Kompetitif

Dari sisi ekonomi, jargas menawarkan harga yang lebih bersaing dibandingkan LPG nonsubsidi. Tarif jargas biasanya ditentukan oleh pemerintah dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat dan biaya operasional. Dalam jangka panjang, penggunaan jargas dapat menghemat pengeluaran bulanan rumah tangga atau biaya operasional usaha kecil. Bagi masyarakat, ini berarti lebih banyak ruang untuk kebutuhan lainnya tanpa harus khawatir soal biaya energi.

Bagaimana Cara Menggunakan Jargas?

Program jaringan gas bumi (jargas) terus diperluas ke berbagai daerah sebagai upaya pemerintah menyediakan akses energi yang efisien, aman, dan ramah lingkungan bagi masyarakat. Bagi Anda yang ingin menikmati manfaat jargas, berikut langkah-langkah pengajuan yang perlu diketahui:

1. Pastikan Wilayah Anda Tercover Program Jargas

Langkah pertama adalah mengecek apakah lokasi tempat tinggal Anda termasuk dalam wilayah jangkauan jaringan gas bumi. Program ini umumnya dikembangkan secara bertahap oleh pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM, bekerja sama dengan BUMD atau perusahaan penyedia layanan jargas.

Cek melalui:

  • Situs resmi Kementerian ESDM

  • Kantor kelurahan atau kecamatan

  • Daftar di Website PGN >  https://online.pgn.co.id/register/

2. Ajukan Permohonan ke Operator Jargas Setempat

Jika wilayah Anda tercover, pengajuan pemasangan dapat dilakukan melalui:

  • Formulir pendaftaran online (jika tersedia di website operator)

  • Kunjungan langsung ke kantor operator atau posko sosialisasi jargas di lingkungan Anda

  • Kegiatan sosialisasi yang biasanya dilakukan sebelum proyek dimulai di suatu wilayah

Dalam pengajuan ini, Anda biasanya akan diminta untuk mengisi data:

  • Nama pemohon

  • Alamat lengkap

  • Nomor KTP dan KK

  • Kontak yang dapat dihubungi

  • Bukti kepemilikan rumah atau surat keterangan domisili

  • Data pendukung lainnya sesuai syarat operator

3. Proses Verifikasi dan Survei Lapangan

Setelah formulir diterima, tim dari penyedia jargas akan melakukan:

  • Verifikasi data

  • Survei lokasi rumah untuk memastikan kelayakan teknis pemasangan (akses jaringan pipa, layout rumah, dll.)

Jika rumah memenuhi syarat dan dalam radius jaringan, pengajuan akan dilanjutkan ke tahap instalasi.

4. Instalasi dan Aktivasi

Proses instalasi pipa dan sambungan ke rumah dilakukan oleh teknisi resmi. Tahap ini meliputi:

  • Pemasangan jaringan pipa ke rumah

  • Penyambungan ke kompor atau perangkat gas

  • Pengujian sistem dan uji kebocoran

  • Aktivasi aliran gas dan meteran

Instalasi ini bisa dilakukan secara gratis atau bersubsidi, tergantung program pemerintah yang berjalan saat itu.

5. Tanda Tangan Perjanjian & Sosialisasi Penggunaan

Setelah aktivasi, Anda akan diminta untuk menandatangani perjanjian pelanggan. Operator juga biasanya memberikan edukasi penggunaan jargas, seperti cara menyalakan kompor, memantau meteran, dan membayar tagihan.

6. Mulai Menggunakan Jargas

Setelah semua proses selesai, Anda dapat mulai menggunakan jargas untuk keperluan sehari-hari. Gas akan mengalir 24 jam nonstop, dan pemakaian akan dicatat melalui meteran di rumah Anda.

Setelah Terpasang, Bagaimana cara menggunakan Jargas?

Setelah proses instalasi jaringan gas bumi (jargas) selesai dilakukan di rumah Anda, tahap berikutnya adalah pengaliran gas perdana atau yang biasa dikenal sebagai Gas In. Proses ini dilakukan oleh petugas resmi dari penyedia layanan, seperti PGN atau operator jargas daerah. Petugas akan memastikan bahwa seluruh sistem telah terpasang dengan benar, aman digunakan, dan siap dimanfaatkan oleh pelanggan.

Berikut ini tahapan-tahapan yang akan Anda lalui sebelum mulai menggunakan gas:

  1. Proses Gas In (Pengaliran Gas Awal)
    Tim teknis akan datang ke rumah Anda untuk melakukan pengaliran gas pertama kali dari jaringan utama ke instalasi rumah tangga. Proses ini menandai bahwa sistem distribusi gas Anda sudah aktif dan mulai berfungsi.
  2. Pemeriksaan Sistem dan Keamanan
    Sebelum gas dialirkan, petugas akan memeriksa seluruh instalasi—mulai dari sambungan pipa hingga perangkat yang terhubung seperti kompor. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kebocoran dan seluruh komponen memenuhi standar keselamatan.
  3. Sosialisasi Cara Penggunaan
    Setelah sistem dinyatakan aman, petugas akan memberikan penjelasan kepada pemilik rumah mengenai cara menggunakan jaringan gas dengan benar. Edukasi ini mencakup hal-hal penting seperti cara menyalakan dan mematikan aliran gas, memantau meteran, serta bagaimana melaporkan gangguan.
  4. Mulai Pemakaian Gas di Rumah
    Setelah tahapan di atas selesai dan instalasi dinyatakan aman, Anda dapat mulai memanfaatkan gas bumi untuk kebutuhan sehari-hari. Mulai dari memasak di dapur, menggunakan pemanas air, hingga aplikasi lainnya—semuanya bisa dilakukan seperti biasa, layaknya memakai gas dari tabung, hanya saja jauh lebih praktis.

Catatan Penting:
Selalu waspada dan perhatikan aspek keselamatan saat menggunakan jargas. Jika Anda mencium bau gas, melihat tanda-tanda kebocoran, atau mengalami gangguan teknis, segera hubungi layanan pelanggan penyedia jargas agar dapat segera ditangani secara profesional.

Tips Memakai Jaringan Gas Bumi

Berikut ini beberapa tips untuk Anda yang sudah menggunakan Jaringan Gas :

1. Kenali Peralatan Gas Anda

Gunakan kompor dan perangkat rumah tangga yang memang dirancang untuk jargas. Pastikan selang dan regulator sesuai standar, serta tidak dimodifikasi sendiri.

2. Pastikan Ventilasi Cukup

Gunakan peralatan gas di ruangan dengan sirkulasi udara yang baik. Buka jendela atau gunakan ventilasi untuk mencegah penumpukan gas bila terjadi kebocoran.

3. Periksa Aroma Gas

Gas bumi biasanya mengandung zat penanda berbau menyengat (mirip belerang/bau telur busuk).Jika mencium bau gas, segera matikan kompor, buka jendela, dan jangan menyalakan listrik atau api.

4. Jangan Tinggalkan Kompor Menyala

Selalu awasi kompor saat digunakan. Meninggalkan masakan saat gas menyala meningkatkan risiko kebakaran.

5. Rutin Cek Instalasi

Periksa sambungan pipa, valve, dan kompor secara berkala. Bila perlu, minta teknisi resmi melakukan pengecekan tahunan untuk memastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan.

6. Gunakan Gas Secukupnya

Bijaklah dalam menggunakan gas untuk keperluan harian. Hindari pemborosan, misalnya dengan menyalakan kompor saat alat masak belum siap digunakan.

7. Simpan Nomor Darurat

Simpan dan tempelkan nomor pengaduan layanan jargas di tempat mudah terlihat, misalnya di dekat kompor.

8. Jangan Modifikasi Instalasi Sendiri

Semua instalasi harus dipasang dan diperbaiki oleh teknisi resmi. Modifikasi tanpa izin dapat berbahaya dan membatalkan garansi atau dukungan layanan.

9. Edukasi Keluarga

Ajarkan anggota keluarga, termasuk anak-anak remaja, cara menyalakan dan mematikan aliran gas dengan benar.

10. Gunakan dengan Percaya Diri

Jargas aman jika digunakan dengan benar. Jangan khawatir berlebihan—cukup ikuti petunjuk penggunaan dan lakukan langkah pencegahan.

Cara Pembayaran Tagihan Jaringan Gas (Jargas)

Pembayaran tagihan penggunaan jaringan gas bumi (jargas) kini semakin mudah dan praktis. Tagihan akan disampaikan melalui email atau SMS berbayar, dan juga dapat dilihat langsung melalui aplikasi PGN Mobile. Jika membutuhkan bantuan atau informasi tambahan, pelanggan dapat menghubungi Pertamina Call Center di 135.

Pembayaran dilakukan menggunakan ID Pelanggan, melalui berbagai channel berikut:

  • ATM Bank (Mandiri, BNI, BRI, BCA, BTN, BSI, dan CIMB Niaga)

  • Payment Point Online Bank (PPOB)

  • PT Pos Indonesia

  • Gerai Retail seperti Alfamart, Alfamidi, Pegadaian, DanDan, dan Indomaret

  • E-commerce: Tokopedia, Blibli, dan Shopee

  • Dompet Digital (E-wallet): Gopay, LinkAja, dan Dana

Dengan banyaknya pilihan metode pembayaran ini, pelanggan dapat memilih cara yang paling sesuai dan nyaman. Pastikan selalu membayar tagihan tepat waktu untuk menikmati layanan jargas tanpa gangguan.